Rabu, 11 Desember 2013

Intensitas Hujan

          Hey Bloggers :D
          Apa kabar semua? Hari ini lagi hujan. deras banget ssumpah! untungnya sih gak mati lampu (makasih ya Tuhan :D ). Bakalan banjir nih. Kalau saja hutan pada gak ditebang, dirusak, dibiarkan jatuh dan terpuruk ditengah dunia yang keji ini! Mungkin saja pada saat ini bakalan gak ada tuh yang namanya banjir dan tanah longsor dan itu semua merupakan tugas kita! generasi muda dari bangsa Indonesia kita yang tercinta.
          Tapi sebenarnya selain kurangnya daerah resapan air, sampah yang berserakan, sebenarnya intensitas hujan yang tinggi juga dapat menyebabkan banjir apalagi dalam waktu yang lama. Ngomong-ngomong apasih Intensitas Hujan itu? Intinya dari website-website yang aku baca, Intensitas hujan itu adalah banyaknya air hujan yang turun yang diukur dengan satuan tinggi (mm atau inch) dalam waktu tertentu apabila tidak terjadi penguapan (evaporation), Penyerapan air yang dilakukan oleh tanah (infiltration), dan peristiwa air yang membawa tanah itu loh waktu pas kemampuan tanah untuk menyerap air itu sudah mencapai batasnya (runoff).
          Untuk mendapatkan nilai intensitas hujan, alat penakar hujan harus mampu untuk mencatat besarnya volume hujan dan waktu mulai berlangsungnya hujan sampai hujan tersebut berhenti. Aku ada percobaan nih, tapi sederhana banget.
          Alat dan bahan yang kita butuhkan adalah:

1. Cangkir                               6. Pasir
2. Gelas plastik                        7. Air
3. Botol Air Minum
4. Spidol
5. Paku
           Begini cara buatnya:
1. Potong botol pada bagian atas yang berbentuk seperti corong
2. Tandai botol dan buat ukuran dalam betuk inci ( 1 inci = 2.5 cm )
3. Tuangkan dua cangkir pasir kedalam potongan botol plastik
4. Isilah botol plastik dengan air hingga menutupi permukaan pasir
5. Kemudian lubangi bagian bawah plastik dengan menggunakan paku
6. Letakkan sisa potongan botol yang berbentuk corong ke dalam botol dengan posisi 
    bagian ujung berada dibawah
7. Lalu posisikan gelas plastic diatas botol dan tuangkan dua gelas air kedalamnya secara perlahan
8. Setelah itu kita dapat memulai untuk menghitung tetesan air yang tertampung
           Kesimpulan yang aku dapatkan dalam percobaan yang telah aku lakukan adalah bahwa tetesan – tetesan air yang aku tuang kita umpamakan sebagai air hujan. Lalu, botol plastik yang telah diberi garis ukuran merupakan alat pengukur curah hajan. Pada percobaan tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengukur curah hujan yang terjadi air hujan terlebih dahulu ditampung didalam alat ukur. Setelah itu alat ukur tersebut akan menunjukan curah hujan yang terjadi.

Selasa, 10 Desember 2013

Erupsi Gunung Berapi

        Halo teman-teman :)
        Kalian suka membuat percobaan tidak? Sebentar lagi kan udah mau liburan, nah kalau kalian lagi gak sibuk bagaimana kalau kita buat percobaan saja? memang sih sangat sederhana tapi ya lumayan lah seru kok! Percobaan ini merupakan percobaan yang aku dapat dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
        Tentunya kalian pernah dengar dengan yang namanya erupsi gunung berapi bukan? Ya itu istilah yang digunakan untuk peristiwa gunung meletus. Pertanyaanya adalah kenapa kita ngomongin peristiwa gunung meletus? karena itulah merupakan tujuan kita dari membuat percobaan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses meletusnya gunung berapi.
        Alat dan bahan yang kita butuhkan adalah :
1. Piring                       4. Cuka
2. Gelas                       5. Bubuk Jelly
3. Sendok Teh             6. Baking Soda
        Bagaimana dengan cara buatnya?
1. Siapkan gelas dan piring. Lalu letakkan piring dibawah gelas untuk limpahan gunung berapi.
2. Tuangkan cuka ke dalam gelas sekitar dua per tiga gelas
3. Tambahkan empat sendok teh bubuk jelly kedalam gelas
4. Tambahkan dua sendok teh baking soda pada campuran di dalam gelas.
5. Amatilah hal apa yang akan terjadi
         Menurut teman-teman hal apa saja yang terjadi dari percobaan itu? Waktu itu sih pengamatan kelompokku seperti ini Ketika semua bahan telah dimasukkan kedalam gelas maka campuran menjadi bergelembung, perlahan-lahan naik hingga keluar dari gelas. Campuran itu berwarna merah muda. Campuran yang keluar dari gelas itu tertampung di piring. Setelah kami amati campuran tersebut ternyata bubuk jelly yang ada pada larutan tidak terlarut melainkan masih dalam bentuk kristal-kristal. Hal lainnya yang berhasil kami amati yaitu bahwa larutan yang telah kami buat berubah menjadi sangat dingin seperti air AC. Hebat bukan? aku juga gak tau bagaimana kok bisa jadi dingin kayak begitu. Kalau temen-temen tau boleh di post di komen aja alasannya. 
          Jadi intinya itu seperti ini Gelas didalam percobaan ini diumpamakan sebagai gunung berapi yang aktif. Kemudian dituangkan cuka sekitar dua per tiga gelas kemudian empat sendok teh bubuk jelly dimaksukkan ke gelas yang ada cukanya itu. Ketika air cuka dengan bubuk jelly berwarna merah (teman kami membawa bubuk jelly nutrijell berperisa strawberry) bercampur maka campuran tersebut menjadi berwarna merah. Campuran tersebut kita umpamakan sebagai Magma.
 Campuran tersebut kemudian ditambahkan dua sendok teh baking soda sehingga campuran tersebut bergelembung dan perlahan-lahan naik hingga keluar dari gelas. Campuran yang perlahan naik tersebut kita umpamakan sebagai lava yang keluar dari gunung berapi, hal ini merupakan gambaran  peristiwa meletusnya gunung berapi. Maaf ya kali ini gak ada fotonya, pas ku cari fotonya gak tau kusimpan dimana hehe.... maapp